SARUKSUK ERHA NI SANGMAIMA

SARUKSUK ERHA NI SANGMAIMA

Senin, 14 Maret 2011

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi agenda penting pemerintah (depdiknas) beberapa tahun terakhir menyusul hasil penilaian internasional, seperti PISA 2003 (Programme for International Student Assessment) dan TIMSS 2003 (Trends in International Mathematics and Sciences Study), yang menempatkan Indonesia pada posisi buntut dalam hal mutu pendidikan. Lebih dari itu, laporan terkini dari UNDP tentang Indeks Pembangunan Manusia tahun 2006 juga masih menempatkan Indonesia pada ranking ke-108 dari 177 negara, jauh di bawah negara-negara tetangga, seperti Singapura (25), Brunei Darussalam (34), dan Malaysia (61).

PASARIBU DAN SARUKSUK

A.    LATAR BELAKANG

MARGA, itulah suatu identitas keluarga Batak. Orang Batak harus bermarga. “Marga” artinya jalan, hubungan dalam kelompok kekerabatan yang eksogen dan unilinier secara patrilinier. Bermula dari nama seseorang, kemudian keturunannya menjadikan nama itu nama identitas keluarga, di kenal dengan sebutan “marga”, dan setiap orang Batak, pria, dirajut dalam silsilah (tarombo) marga.
Akan halnya PASARIBU sebagai marga, dalam silsilah Batak, ternyata tidak dijumpai seseorang yang bernama PASARIBU secara eksplisit. Akibatnya timbul kesulitan memastikan sejak kapan marga itu muncul dan siapa saja yang berhak menggunakan marga itu sebagai identitas keluarga patrilinier. Dan tulisan ini merupakan hasil studi yang panjang, yang berusaha menemukan jawaban sekaligus mencoba meluruskan berbagai pendapat yang kurang memiliki informasi dan kajian kuat tentang hal itu. Studi ini menyimpulkan bahwa Sariburaja I adalah Pasaribu pada generasi ke III, dan Saruksuk menempati posisi pada generasi ke-IX pada silsilah Pasaribu – Saruksuk.